Yuk, Belajar di Perpustakaan!

Hai! How are you, Dear?  

Special banget akhirnya bisa nulis di Hari Sumpah Pemuda. Alhamdulillah, yah :D 

Sumpah pemuda selalu identik dengan semangat kepemudaan. Semangat yang tidak pernah lelah untuk turun tangan membantu dan mencari solusi pada setiap masalah di negara ini. Mengurus negara memang tidak mudah, jadi daripada kita mengutuk dalam kegelapan, akan lebih baik kalau kita menyalakan lilin kecil demi kemajuan bangsa. 

Rejeki anak solihah :D 

Bulan Oktober sendiri sangat special bagi saya, banyak sekali serangkaian acara yang harus saya datangi sehingga mengantarkan saya untuk bertemu orang-orang hebat yang membuat saya terinspirasi. Meski ada sedikit kesedihan juga yang membuat saya merasa lelah dan ingin menagis di sudut, tapi ya inilah hidup. Ada fase dimana kita merasa jadi orang yang paling bahagia sedunia, tapi ada waktunya pula kita harus menangis dan merasakan sedikit tamparan. 

Well, sekarang saya akan bercerita sedikit yang bahagia saja, sedihnya disimpan sendiri. Hehehe. 

**** 

Bagi saya, bisa bertemu dengan orang hebat yang mampu menebar manfaat dan belajar dari mereka adalah suatu hal yang tak ternilai harganya. Apalagi jika kita bisa memiliki kesempatan untuk bertanya, berfoto atau berbicara di depannya. Pasti itu akan sangat menyenangkan. 

Sekitar awal Oktober kemarin, Allah memberikan saya kesempatan untuk bertemu dan presentasi di hadapan puluhan orang (pustakwan) terkait impact dari program Perpuseru Cola-Cola Foundation. Kebetulan saat ini Perpustakaan Daerah (Perpusda) Jepara memang menjadi tempat nongkrong yang asyik setelah sehari saya sibuk dengan kegiatan kampus dan laporan dari Bos Besar yang terkadang bikin kepala pusing. Di sana pula saya bertemu dengan banyak penulis yang dikemudian hari menjadi guru saya dan juga teman-teman baik yang seru dan keren. Singkatnya, pelayanan di Perpusda sudah dapat membawa perubahan dalam kehidupan saya, di samping pendidikan formal. 

Mayoritas orang hanya tahu kalau perpustakaan cuma sebagai tempat pinjam dan baca buku saja, sehingga efek-nya kurang menarik. Saya sendiri kalau urusan buku lebih suka beli daripada pinjam, atau kalau tidak, juga bisanya bertukar buku yang sudah dibaca dengan teman sesama pecinta buku. Beli buku 8 judul biasanya juga gak habis dibaca setahun. Oleh karena itu, program PerpuSeru hadir untuk merubah perpustakaan ‘bukan hanya sebagai tempat baca dan pinjam buku juga, tapi juga tempat untuk berkegiatan masyarakat.’ Dengan demikian, masyarakat dapat duduk bareng dan bermitra bersama-sama mencari ide untuk menjadikan hidup lebih baik. 

Alhamdulillah dapat kado dari PerpusSeru Cola-Cola Foundation.

Rejeki anak solihahhhhhaaa, bisa foto sama orang-orang kece.

Alhamdulillah, berkat program tersebut saya sudah bisa merasakan manfaatnya. Dulu, saya tidak bisa menulis dengan baik dan masih bingung tentang dunia fiksi dan jurnalistik, loh. Tapi, berkat ikut kelas Akademi Menulis Jepara (AMJ) di Perpusda Jepara, Alhamdulillah barokalloh, sekarang sudah punya teman penulis banyak dan bisa belajar dari mereka. Bahkan sekarang dapat kerjaan juga berkat menulis. :D 

Semua peristiwa itu sudah cukup membuat saya jatuh cinta dengan program PerpuSeru. Bahkan ketika ke toko untuk membeli minuman saya juga lebih mengutamakan untuk membeli prodak Cola-Cola Foundation. Pernah pula suatu hari saya berkeinginan untuk bertemu dengan orang-orang baik di balik layar Program PerpuSeru. Finally, Alhamdulillah lagi, Barokalloh, pada awal Oktober saya punya tiket dan berksempatan bertemu mereka. Bisa presentasi terkait pengalaman saya selama ikut AMJ di Perpusda juga, yang entah juga bagaimana penampilan saya di depan mereka. :D *Asli, waktu nulis ini saya ingin loncat-loncat karena bahagia* 

Nah, Cas cis cuss entah, emess banget saya,
 pengen loncat-loncat waktu ptesentasi :D 

Bukan cuma sampai di situ, kalau awal Oktober saya bertemu dengan orang-orang baik di balik layar PerpuSeru, akhir Oktober saya berkesempatan untuk berfoto dengan Direktur Porgram PerpuSeru Cola-Cola Foundation (CCFI) dr. dr. Erlyn Sulistiyaningsih pada acara Seminar Nasional yang diadakan oleh Perpusda Jepara. Satu pesan yang saya tangkap dari apa yang dibicarakan Ibu Erlyn adalah 'yuk kita bersama-sama memajukan perpustakaan dan menjadikannya tempat belajar untuk merubah hidup lebih baik. Perpustakaan bukan tempat untuk duduk saja, tapi juga tempat untuk berkegiatan masyarakat. Sehingga kita bisa menemukan ide dan mitra untuk memajukan dunia pendidikan, ekonomi dan kesehatan.' 

Foto sama Ibu Erlyn (Sebelah kiri) dan Mbak Ratih (kanan), fasiltator PerpuSeru.

Gak sengaja jilbabnya sama.

Dear, banyak surve mengatakan bahwa kegiatan literasi kita masih cukup rendah. Jadi tidak mungkin kita bisa menyelesaikan pendidikan kita hanya sampai di jenjang pendidikan formal saja. Oleh karena itu, di sini perpustakaan hadir sebagai tempat untuk baca buku plus duduk bersama mencari mitra dan berkegiatan supaya kehidupan kita menjadi lebih baik. 

Nah, ngeri banget lihat data ini.

Next, dari Ibu Erlyn saya juga baru tau kalau Bil Gates dulu setelah di DO dari kampusnya, dia jadi selalu setiap hari berkunjung ke Perpustakaan sehingga akhirnya dia bisa menjadi cetar dengan Microsoft-nya. So, gimana? Amzing kan? Untuk melakukan sesuatu dan merubah hidup kita tidak perlu jadi kaya dulu kok, cukup gerak sedikit saja, dan jadilah orang tenang. Meski ada bantuan materi segede Gunung Himalaya kalau tidak dibarengi dengan peningkatan SDM yang baik juga hasilnya tidak akan memuaskan. 

So, yuk kita sama-sama ramaikan perpustakaan dan menjadikannya sebagai tempat belajar dan berkegiatan. InsyaAlloh kamu juga bisa merasakan manfaat yang baik sama seperti saya dan teman-teman. Perubahan hidup yang baik jelas akan membuat pembangunan mental dan fisik di negara kita menjadi berkembang. Nah, jadi dapat point double, kita pintar negara kita juga makin maju.Yes! sukses terus dan selamat berkarya! 

0 komentar: