Cara ‘Dan Brown’ Menulis Buku




Sejak pertama membaca bukunya Dan Brown yang Inferno, saya langsung kecanduan untuk membaca semua buku-buku Dan Brown. Tak ada yang membosankan pada alur yang diceritakan oleh penulis kelahiran Exeter, New Hampshire, Amerika Serikat, 22 Juni 1964 tersebut. Semua peristiwa pada novel terjadi kurang dari 24 jam, dan ini membuat pembaca selalu tidak ingin berhenti membaca alur cepat yang disuguhkan. 

Konsep Dan Brown dalam menulis adalah ‘lebih sederhana lebih baik’. Jadi, jarang berharap kita akan menemukan kalimat puintis yang bertele-tele pada novelnya. Pada beberapa bagian, Dan Brown selalu memberikan penjelasan dari hasil risetnya dengan sangat jelas dan kalimat singkat. Padahal, suami dari Blythe Brown tersebut mengaku memiliki detail plot yang cukup panjang. Blythe selalu memberinya hasil riset yang banyak. Tapi pada akhirnya, Dan Brown mengungkapkan bahwa kunci dari kesuksesan The Da Vinci Code adalah karena dirinya sering menggunakan tombol delete pada tulisannya. Satu bab pada The Da Vinci Code, mungkin sebelumnya ada 10 halaman yang terbuang di tempat sampah. 

Kesederhaan bahasa dan ditambah informasi penting di dalam buku, jelas membuat buku Dan sangat memikat. Saya jarang merasa bosan atau ngantuk ketika membacanya. Alurnya begitu cepat dan rapat, sampai membacanya terkadang membuat napas berhenti. Dan Brown jelas ingin memasukkan banyak informasi dalam bukunya. Tapi Dan juga tidak ingin bukunya menjadi banyak deskripsi seperti buku pelajaran sekolah. 

Sebelum menulis novel, Dan Brown benar-benar mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dan dirinya baru akan menulis saat sudah sangat paham tentang isu yang akan diangkatnya. Ada pun langkah Dan Brown dalam menyusun kerangka cerita adalah sebagai beriku: 

1. Lokasi, lokasi, lokasi: bawa pembacamu ke dunia baru.

2. Membangun adegan luar dalam: selalu bergerak.

3. Pertanyaan dramatis: Bangun fondasimu dengan satu buah batu bata.

4. Ciptakan ketegangan dengan tiga C: The Clock – Jam: Tempatkan aksi di bawah baying-bayang jam terus berdetak; The Crucible – Ujian: Desak karaktermu saat kau menampilkan ketegangan; dan The Contract – Kontrak: Berjanjilah kepada pembaca, lalu penuhi janjimu.

5. Spesifik: Belajar sebelum mengajari. Riset, riset, riset.

6. Mengayam informasi: Keluarkan informasi dalam potongan-potongan satu-suap.

7. Revisi: Yang paling menyenangkan. Setelah menulis draft pertama, kembali dan bermain-main dengannya.

NB: Tulisan diambil dari buku "Dan Brown a Biography". 

0 komentar: